Blitar yang tak terlupakan I


Stasiun Wonokromo. Sabtu, 7 Maret 2009 pkl 07.30

Hari yang cerah pada Sabtu pagi, saya sudah tidak sabar untuk segera bergegas pergi ke Stasiun wonokromo untuk pergi ke blitar. Saya beserta rombongan memang janjian untuk kumpul di wonokromo tepat pukul 07.30 dengan tujuan agar tidak ketinggalan kereta (kereta berangkat jam 8.10). Pas jam 07.30 saya sudah sampai di wonokromo, tapi saya belum melihat rombongan yang lain. Pikir saya, mereka masih dalam perjalanan. Akan tetapi, jam terus berputar hingga 08.00, rombongan yang lain belum datang. Saya pun was-was takut ketinggalan kereta. akhirya saya sms & telepon berulang kali, tapi tidak ada yang membalas/mengangkat. Akhirnya kereta tersebut berangkatlah sudah, dan rombongan yang lain baru datang pada saat itu. Ternyata yang menyebabkan mereka telat adalah mereka baru bangun tidur jam 07.00. Ya ampun capede 😦

Akhirnya kita naik kereta yang berikutnya. Tarif tiketnya bener-bener murah banget yaitu cuma Rp. 5500, yupz ya Surabaya-Blitar tarifnya hanya segitu. Karena murah & kebetulan waktu itu adalah akhir pekan, jadi penumpang keretanya sangat banyak. Saya jadi ingat suasana penumpang ketika lebaran tiba. Saling berdesak-desakan, panas dsbnya jadi satu. inilah suasananya

Suasana Dalam Kereta
Suasana Dalam Kereta
seorang nenek melamun di dalam kereta
seorang nenek melamun di dalam kereta
Ibu dan Anak menunggu kapan tiba di tujuan...
Ibu dan Anak menunggu kapan tiba di tujuan...

Bener-bener luarbiasa penuh, saking penuhnya banyak penunpang yang berdiri, saya sendiri baru dapat kursi dua jam kemudian. Kereta ini bener-bener “istimewa” segala jenis penumpang bisa masuk. Ada ayam (bener-bener ayam, udah gitu be’ol di lantai lgi), ada sepeda kebo. Wis pokok’e wuakeh…(unforgetable ^_^)


Stasiun Blitar, Sabtu 7 Maret 2009 pkl 13.30

Alhamdulillah Rombongan pertama baru sampai di kota Blitar, rasa lelah dan lapar langsung menyerang kita. Akhirnya kita memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum menuju ke penginapan.

Stasiun Blitar
Stasiun Blitar

Setelah makan siang, rombongan menuju ke penginapan dengan naik delman. Tarifnya cukup murah, 1 delman diisi 4 orang cuma membayar Rp 15000. Asik juga naik delman, secara di Surabaya saya tidak pernah naik delman heheh ^_^

naik delman...
naik delman...

Ketika berliburan, penginapan adalah salah satu faktor yang penting. nah itulah pelajaran yang saya dapatkan di Blitar. Ketika kita tiba di penginapan yang pertama, ternyata sudah penuh semua (its my mistake, blm booking dari awal^_^). Akhirnya kita jalan kaki mencari penginapan. pas ashar hujan turun dengan deras, saya dan rizal terjebak di depan masjid kemudian lala & agil lagi entah ada dimana (rombongan sempat terpisah) untuk mencari penginapan.,..

Saat hujan turun...
Saat hujan turun...

Akhirnya jam 17.00, rizal mendapat sms bahwa lala sdh mendapatkan penginapan di dekat area tempat parkir makam bung karno (PIPP, Jl Moh Hatta). Tarifnya cukup murah yaitu cowok Rp. 10.000/org/mlg dan cewek Rp. 12.500/org/mlg. Alhmdulilah dapat penginapan hehehe. Pada saat yang bersamaan saya mendapat sms dari rombongan yang kedua baru saja berangkat dari wonokromo dan dalam perjalanan ke blitar. Semoga selamat sampai tujuan ya kawan-kawan^_^

Pas malam harinya (kebetulan malam minggu) didepan losmen kami, ada semacam pasar malam. Ada banyak hal yang menarik dan unik. Ada pertunjukan layar tancep, ada campur sari/karawitan dan masih banyak lagi hal yang tidak saya temui di Surabaya. Contohnya aja layar tancep, walau filem yang diputar adalah filem lama (ttg WaliSongo), tapi yang nonton membludak. Banyak banget mulai dari muda hingga yang tua. Tidak seperti bioskop 21. disini orang bebas mo nongkrong dimana aja (nongkrong disepeda motor boleh), mo ngrokok, mo nyeker (gak pake alas kaki) juga boleh, mo nerima telepon boleh, mo makan jagung bakar juga boleh..^_^

Biskop "Misbar" (Gerimis Bubar)
Biskop "Misbar" (Gerimis Bubar)

Bagi penggemar kesenian daerah, setiap malam minggu di kawasan PIPP selalu ada pagelaran tradisional, menarik sekali..

baru pertama kali lihat secara live...
baru pertama kali lihat secara live...
Tarian tradisional
Tarian tradisional
Gamelan dan kawan-kawan ^_^
Gamelan dan kawan-kawan ^_^
Pedagang asongan ikut meramaikan pasar malam
Pedagang asongan ikut meramaikan pasar malam

Benar-benar suasana yang saya inginkan. Saya sangat menikmati sekali malam itu. Tidak terasa jarum jam menunjukkan 22.30, rombongan kedua baru saja sampai di penginapan. Setelah makan malam, kamipun tidur dan bersiap-siap untuk berliburan esok harinya…

Samurai Indonesia


Samurai
Samurai

Beberapa waktu yang lalu, saya melakukan pemotretan dengan tema SAMURAI.  Pemotretan tersebut dilakukan di Dojo SAMURAI INDONESIA.

Terima kasih saya ucapkan kepada Senshei Kenji Sekiguchi dan mas victor (model) yang telah memberikan izin & meluangkan waktu untuk pemotretan. Mohon maaf saya baru sempat mengupload fotonya sekarang.

Semoga sukses selalu,  ^_^